Kamis, 26 November 2015

Pakan alami ikan hias Moina sp


BAB 1
PENDAHULUAN
1.                  Latar Belakang
Pakan alami sangat diperlukan dalam budidaya ikan dan pembenihan,karena akan menunjang kelangsungan hidup benih ikan. Pada saat telur ikan barumenetas maka setelah makanan cadangan habis, benih ikan membutuhkan pakan yangsesuai dengan ukuran tubuhnya. Pemberianpakan yang berlebihan atau tidak sesuai dengan kondisi ikan berakibat kualitas air media sangat rendah. Disamping air media cepatkotor dan berbau amis, berakibat pula kematian benih ikan sangat tinggi sampai sekitar 60- 70%.
Dengan bentuk dan ukuran mulut yang kecil, benih ikan sangat cocok diberikanpakan alami. Untuk tahap awal, pakan yang diperlukan adalah pakan alami jenisInfusoria/Paramaecium. Pada tahap selanjutnya sesuai dengan perkembangan ukuranmulut ikan, jenis pakan alami yang cocok diberikan yaitu Moina.
Pakan alami ialah makanan hidup bagi larva atau benih ikan dan udang. Beberapajenis pakan alami yang sesuai untuk benih ikan air tawar, antara lain lnfusoria(Paramaecium sp.), Rotifera (Brachionus sp.), Kladosera (Moina sp.), dan Daphnia sp.Pakan alami tersebut mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan mudah dicerna dalamusus benih ikan. Ukuran tubuhnya yang relatif kecil sangat sesuai dengan lebar bukaanmulut larva/benih ikan. Sifatnya yang selalu bergerak aktif akan merangsang benih/larvaikan untuk memangsanya. Pakan alami ini dapat diibaratkan "air susu ibu" bagi larva/benihikan yang dapat memberikan gizi secara lengkap sesuai kebutuhan untuk pertumbuhandan perkembangannya.
Pakan alami Moina sp dapat dilakukan dengan menggunakan kotoran hewan kering yang ada di sekitar kita.Di kalangan petani Moina sp dikenal dengan nama "kutu air". Jenis kutu ini mempunyaibentuk tubuh agak bulat, bergaris tengah antara 0,9 - 1,8 mm dan berwarna kemerahan.Perkembangbiakan Moina dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara asexual atauparthenogenesis (melakukan penetasan telur tanpa dibuahi) dan secara sexual(melakukan penetasan telur dengan melakukan perkawinan/pembuahan terlebih dahulu).
Pada kondisi perairan yang tidak menguntungkan, individu betina menghasilkan teluristirahat atau ephipium yang akan segera menetas pada saat kondisi perairan sudah baikkembali.Moina spmulai menghasilkan anak setelah berumur empat hari dengan jumlah anakselama hidup sekitar 211 ekor. Setiap kali beranak rata-rata berselang 1,25 hari, denganrata-rata jumlah anak sekali keluar 32 ekor/hari, sedangkan umur hidup Moina sp adalahsekitar 13 hari.
Moina sp biasa hidup pada perairan yang tercemar bahan organik, seperti pada kolamdan rawa. Pada perairan yang banyak terdapat kayu busuk dan kotoran hewan, Moinaakan tumbuh dengan baik pada perairan yang mempunyai kisaran suhu antara 14-30 ° Cdan pH antara 6,5 - 9.Jenis makanan yang baik untuk pertumbuhan Moina spadalah bakteri. Untukmenangkap mangsa, Moina spakan menggerakan alat tambahan pada bagian mulut, yangmenyebabkan makanan terbawa bersama aliran air ke dalam mulut.



2.                  Tujuan
1.      Memberikan pengertian dan pemahamanmengenaiproses kultur Zooplankton utamanya untuk Moina sp.
2.      Memberikan pengertian dan pemahaman cara-cara serta teknik yang digunakan dalam kultur Moina sp mulai dari persiapan media hingga pemanenan.








BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1              Pengertian
Pakan alami ialah makanan hidup bagi larva atau benih ikan dan udang. Beberapa jenis pakan alami yang sesuai untuk benih ikan air tawar, antara lain lnfusoria (Paramaecium sp.), Rotifera (Brachionus sp.), Kladosera (Moina sp.), dan Daphnia sp. Pakan alami tersebut mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan mudah dicerna dalam usus benih ikan. Ukuran tubuhnya yang relatif kecil sangat sesuai dengan lebar bukaan mulut larva/benih ikan. Sifatnya yang selalu bergerak aktif akan merangsang benih/larva ikan untuk memangsanya. Pakan alami ini dapat memberikan gizi secara lengkap sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
2.2              Pakan Alami
Ikan hias dan ikan konsumsi merupakan ikan ekonomis penting di Wilayah Jakarta. Di daerah ini, masih banyak dijumpai petani yang mengandalkan usaha ikan hias maupun ikan konsumsi sebagai mata pencaharian utama. Apalagi dengan makin sempitnya lahan pertanian, menyebabkan usaha budidaya dan pembenihan ikan banyak dilakukan di lahan pekarangan.Jenis ikan hias yang banyak dibudidayakan antara lain Oscar, Tetra, Blackghost, Koki dan Cupang. Sedangkan untuk jenis ikan konsumsi terdiri dari Bawal Air Tawar, Gurami, Patin dan Tawes. Saat masih benih, ikan tersebut sangat memerlukan pakan alami/kutu air.Keberadaan pakan alami sangat diperlukan dalam budidaya ikan dan pembenihan, karena akan menunjang kelangsungan hidup benih ikan. Pada saat telur ikan baru menetas maka setelah makanan cadangan habis, benih ikan membutuhkan pakan yang sesuai dengan ukuran tubuhnya. Selama ini petani ikan melakukan pemberian pakan ke benih ikan yang baru menetas dengan kuning telur matang dan susu bubuk. Pemberian pakan seperti ini berakibat kualitas air media sangat rendah. Disamping air media cepat kotor dan berbau amis, berakibat pula kematian benih ikan sangat tinggi sampai sekitar 60 – 70%.
Pakan alami Infusoria dapat dibudidayakan dengan media sayuran, sedangkan pakan alami jenis Moina dan Daphnia dapat dilakukan dengan menggunakan kotoran hewan kering yang ada di sekitar kita.Kandungan gizi setiap jenis pakan alami berbeda-beda, namun pada umumnya terdiri dari air, protein, lemak, serat kasar dan abu. Kandungan gizi pakan alami Moina danDaphnia dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Kandungan Gizi dan Kegunaan Pakan Alami
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy-sVFu92XnDjNbEJQnB9mEemIEgjYAwHvxQvO7P69El-OVqwH17zXd9HMqwYbUtKVerH3XksKCMWvlSZQR_pQ5QyP1tKqjdzAXRQiSOtZVHB_4zXFCwzUVtLMk3L42LHKV6_Le2TGpb8/s400/8.bmp


1.      Moina sp
Di kalangan petani Moina dikenal dengan nama “kutu air”. Jenis kutu ini mempunyai bentuk tubuh agak bulat, bergaris tengah antara 0,9 – 1,8 mm dan berwarna kemerahan.Perkembangbiakan Moina dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara asexual atau parthenogenesis (melakukan penetasan telur tanpa dibuahi) dan secara sexual (melakukan penetasan telur dengan melakukan perkawinan/pembuahan terlebih dahulu). Pada kondisi perairan yang tidak menguntungkan, individu betina menghasilkan telur istirahat atau ephipium yang akan segera menetas pada saat kondisi perairan sudah baik kembali.
Moina mulai menghasilkan anak setelah berumur empat hari dengan jumlah anak selama hidup sekitar 211 ekor. Setiap kali beranak rata-rata berselang 1,25 hari, dengan rata-rata jumlah anak sekali keluar 32 ekor/hari, sedangkan umur hidup Moina adalah sekitar 13 hari.Moina biasa hidup pada perairan yang tercemar bahan organik, seperti pada kolam dan rawa. Pada perairan yang banyak terdapat kayu busuk dan kotoran hewan, Moina akan tumbuh dengan baik pada perairan yang mempunyai kisaran suhu antara 14-30 ° C dan pH antara 6,5 – 9. Jenis makanan yang baik untuk pertumbuhan Moina adalah bakteri. Untuk menangkap mangsa, Moina akan menggerakan alat tambahan pada bagian mulut, yang menyebabkan makanan terbawa bersama aliran air ke dalam mulut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY3pzcF7dplZf8PWbPxP74Eyq-W0JoYyb9dhM7baZbSYxZgkAybsQS7CXGbE8o2kFqvahsCNCw8z3baf1hnpCif3xkFgzDVpaEdPcC5vWsoYHf4ty96JC_DJBCHX9_6Yvg2k4VRkpgu1s/s400/7.bmp













BAB 3
PEMBAHASAN
3.1              Kultur Moina sp
Wadah untuk kultur moina dan daphnia (kutu air) dapat berupa bak semen, plastik, fiberglas atau kolam tanah yang telah di keringkan.Media untuk kultur moina dan daphnia berupa air tawar yang dicampur potongan jerami sebanyak 0.2 gr/l dan pupuk kandang 0.2 gr/l. Dapat pula ditambahkan bungkil kedelai dengan jumlah yang sama. Media ini diaerasi selama 2 minggu sampai air berwarna coklat.Bibit moina dan daphnia di tebarkan dengan kepadatan 30 ekor per liter. Bibit moina dan daphnia ini dapat diperoleh di perairan atau tempat pembenihan ikan. Jika berhasil, dalam 7 hari moina dan daphnia dapat dipanen.Agar moina dan daphnia tetap melimpah dalam waktu yang lama, lakukan pemupukan ulang. Pemupukan dilakukan kira-kira seminggu sekali sebanyak setengah dari pemupukan pertama.
Tujuan Produksi Pakan Alami :
1.      Menyediakan pakan alami secara massal dan berkesinambungan untuk menunjang usaha pembenihan ikan ekonomis penting.
2.      Meningkatkan kelangsungan hidup benih ikan melalui pemberian pakan alami hasil.
3.      Budidaya secara massal.
4.      Menekan pengeluaran biaya dan penggunaan tenaga serta waktu dalam penyediaan pakan alarm.
5.      Mencegah penyebaran bibit penyakit dan parasit yang dibawa pakan dari alam.

A.                Bahan yang dbutuhkan
Bak beton / kolam budidaya ukuran 2 x 3 meter, dengan ketinggian 1 meter, pupuk organik, yaitu kotoran ayam dan pupuk kompos (kebutuhan masing-masing 1-1,5kg/m3 air media) kantong waring untuk tempat pupuk dan tali pengikat.
B.                 Pelaksanaan
1.      Isi bak / kolam budidaya dengan air sampai ketinggian minimal 70 – 80 cm, untuk menjaga kestabilan suhu media dan menghindarkan Moina maupun Daphnia dari pengaruh langsung sinar matahari.
2.      Siapkan pupuk kandang, yaitu kotoran ayam dan pupuk kompos dengan dosis masing-masing sebanyak 1 kg/m3 untuk budidaya Moina, sedangkan pada budidaya Daphnia kotoran ayam 1,5 kg/m3 dan kompos 1 kg/m3.
3.      Masukkan pupuk kandang tersebut ke dalam kantong waring, ikat dan masukkan ke dalam kolam budidaya.
4.      Satu hari kemudian masukkan bibit Moina 2 gram/m3 atau sekitar 3 – 4 ekor/10 ml dan Daphnia sebanyak 5 gram/m3.

C.                 Pemanenan
1.      Moina mulai dipanen pada hari ke-7 sampai hari ke-10 dari pemupukan awal, sedangkan Daphnia pada hari ke-21 dan setelah itu pemanenan dapat dilakukan setiap hari selama 3 minggu sebanyak 25 gr/m3.
2.      Untuk budidaya Moina pemupukan ulang sebanyak 0,2 dosis dari pemupukan pertama dapat dilakukan pada hari ke-4 setelah pemupukan awal. Sedangkan pada budidaya Daphnia, pemupukan ulang dilakukan sebanyak 0,5 dosis seminggu setelah pemupukan awal.Pada budidaya Moina untuk menjamin penyediaan pakan alami secara terus menerus diperlukan paling sedikit 3 buah kolam.
3.      Pelaksanaan budidaya kolam ke-2 dimulai pada hari ke empat dari pelaksanaan budidaya kolam ke-1. Sedangkan budidaya kolam ke-3 dimulai pada hari ke empat setelah pelaksanaan budidaya kolam ke-2 dimulai. Dengan demikian pemanenan Moina dapat dilakukan setiap hari secara terus-menerus, mulai hari ke-7 sampai hari ke10, sebanyak 200–400 gr/m3 air.Untuk mendapatkan Daphnia setiap hari diperlukan 2 buah kolam. Pelaksanaan budidaya kolam ke-2 dilakukan pada hari ke-20 setelah pelaksanaan budidaya pada kolam ke-1.








PENUTUP
4.1              Kesimpulan
Pakan alami adalah organisme hidup baik tumbuhan ataupun hewan yang dapat dikonsumsi oleh ikan. Pkan almi biasanya adalah oeganisme yang menghuni perairan seperti rawa, kolam, sungai situ, danau dan lain lain. Pakan alami makin banyak jenisnya mulai dari plangton, hewan kecil, serangga, larva serangga, larva ikan dan lain lain. Pakan alami bisa di dapat dengan jalan budidaya maupun mengangkap di alam. Hasil tangkapan pakan alami dari alam sangat bergantung denga musim dan kualitasnya sangat beragam. Karena itulah pakan alami perlu di budidayakan.
Pakan alami sangat dibutuhkan dunia pembenihan karena pakan alami dapat bergerak aktif dan sehingga mengundang larva ikan untuk memakannya. Pada larva, setelah kuning telur habis perlu diberikan tambahan pakan supaya larva tetap mendapat asupan nutrisi. Masalah yang dihadapi adalah larva belum biasa mendapatkan pakan dan bukaan mulut larva masih sangat kecil. Gerakan yang dibuat pakan alami (contohnya : inforia, Dapnia, Artemia) akan merangsang larva memakannya dan ukurannya yang kecil cocok dengan bukaan mulut larva.
Jenis-jenis makanan alami yang dimakan ikan sangat beragam, tergantung pada jenis ikan dan tingkat umurnya. Beberapa jenis pakan alami yangdibudidayakan adalah :


a)      Chlorella.
b)      Tetraselmis.
c)      Dunaliella.
d)     Diatomae.
e)      Spirulina.
f)       Brachionus.
g)      Artemia.
h)      Infusoria.
i)        Kutu Air.
j)        Jentik-jentik Nyamuk.
k)      Cacing Tubifex/CacingRambut.
l)        Ulat Hongkong.






DAFTAR PUSTAKA

Chumaidi dan Djajadireja, 1982. Kultur Massal Daphnia sp.di Dalam Kolam Dengan Menggunakan Pupuk Kotoran Ayam. Bull. Pen.PD.1.3(2) : 17 – 20.
Chumaidi et. al. 1990. Petunjuk Teknis Budidaya Pakan Alami Ikan dan Udang
Puslitbangkan PHP\KAN\PT\12\Rep\1990. Jakarta
Darti,S., Darmanto, dan Adisha. 2000 Laporan Akhir Hasil Pengkajian Budidaya Pakan Alami untuk Benih Ikan Ekonomis Penting. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta
Lingga, P. dan H. Susanto. 1989. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta Hal. 17- 24.
Suprayitno, SH. 1986. Kultur Makanan Alami. Direktorat Jendral Perikanan dan
International Development Research Centre. INFIS Manual Seri no.34.35 pp of GiantGouramy Larvae in Chorn Lim (eds) Fish ang feed Technology research inIndonesia- RIFCA. Ministry of Agriculture Indonesia. P. 107 – 112

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar