BAB 1
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pakan alami sangat
diperlukan dalam budidaya ikan dan pembenihan,karena akan menunjang
kelangsungan hidup benih ikan. Pada saat telur ikan barumenetas maka setelah
makanan cadangan habis, benih ikan membutuhkan pakan yangsesuai dengan ukuran
tubuhnya. Pemberianpakan yang berlebihan atau tidak sesuai dengan kondisi ikan berakibat
kualitas air media sangat rendah. Disamping air media cepatkotor dan berbau
amis, berakibat pula kematian benih ikan sangat tinggi sampai sekitar 60- 70%.
Dengan bentuk dan ukuran
mulut yang kecil, benih ikan sangat cocok diberikanpakan alami. Untuk tahap
awal, pakan yang diperlukan adalah pakan alami jenisInfusoria/Paramaecium. Pada
tahap selanjutnya sesuai dengan perkembangan ukuranmulut ikan, jenis pakan
alami yang cocok diberikan yaitu Moina.
Pakan alami ialah makanan
hidup bagi larva atau benih ikan dan udang. Beberapajenis pakan alami yang
sesuai untuk benih ikan air tawar, antara lain lnfusoria(Paramaecium sp.),
Rotifera (Brachionus sp.), Kladosera (Moina sp.), dan Daphnia sp.Pakan
alami tersebut mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan mudah dicerna
dalamusus benih ikan. Ukuran tubuhnya yang relatif kecil sangat sesuai dengan
lebar bukaanmulut larva/benih ikan. Sifatnya yang selalu bergerak aktif akan
merangsang benih/larvaikan untuk memangsanya. Pakan alami ini dapat diibaratkan
"air susu ibu" bagi larva/benihikan yang dapat memberikan gizi secara
lengkap sesuai kebutuhan untuk pertumbuhandan perkembangannya.
Pakan alami Moina sp dapat
dilakukan dengan menggunakan kotoran hewan kering yang ada di sekitar kita.Di
kalangan petani Moina sp dikenal dengan nama "kutu air". Jenis
kutu ini mempunyaibentuk tubuh agak bulat, bergaris tengah antara 0,9 - 1,8 mm
dan berwarna kemerahan.Perkembangbiakan Moina dapat dilakukan melalui
dua cara, yaitu secara asexual atauparthenogenesis (melakukan penetasan telur
tanpa dibuahi) dan secara sexual(melakukan penetasan telur dengan melakukan
perkawinan/pembuahan terlebih dahulu).
Pada kondisi perairan yang
tidak menguntungkan, individu betina menghasilkan teluristirahat atau ephipium
yang akan segera menetas pada saat kondisi perairan sudah baikkembali.Moina
spmulai menghasilkan anak setelah berumur empat hari dengan jumlah
anakselama hidup sekitar 211 ekor. Setiap kali beranak rata-rata berselang 1,25
hari, denganrata-rata jumlah anak sekali keluar 32 ekor/hari, sedangkan umur
hidup Moina sp adalahsekitar 13 hari.
Moina sp biasa hidup pada perairan yang tercemar bahan organik,
seperti pada kolamdan rawa. Pada perairan yang banyak terdapat kayu busuk dan
kotoran hewan, Moinaakan tumbuh dengan baik pada perairan yang mempunyai
kisaran suhu antara 14-30 ° Cdan pH antara 6,5 - 9.Jenis makanan yang baik
untuk pertumbuhan Moina spadalah bakteri. Untukmenangkap mangsa, Moina
spakan menggerakan alat tambahan pada bagian mulut, yangmenyebabkan makanan
terbawa bersama aliran air ke dalam mulut.
2.
Tujuan
1.
Memberikan
pengertian dan pemahamanmengenaiproses kultur Zooplankton utamanya untuk Moina sp.
2.
Memberikan
pengertian dan pemahaman cara-cara serta teknik yang digunakan dalam kultur Moina sp mulai dari persiapan media hingga pemanenan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
Pakan alami ialah makanan hidup bagi larva atau benih
ikan dan udang. Beberapa jenis pakan alami yang sesuai untuk benih ikan air
tawar, antara lain lnfusoria (Paramaecium sp.), Rotifera (Brachionus sp.),
Kladosera (Moina sp.), dan Daphnia sp. Pakan alami tersebut mempunyai kandungan
gizi yang lengkap dan mudah dicerna dalam usus benih ikan. Ukuran tubuhnya yang
relatif kecil sangat sesuai dengan lebar bukaan mulut larva/benih ikan.
Sifatnya yang selalu bergerak aktif akan merangsang benih/larva ikan untuk
memangsanya. Pakan alami ini dapat memberikan gizi secara lengkap sesuai
kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
2.2
Pakan Alami
Ikan hias dan ikan konsumsi merupakan ikan ekonomis
penting di Wilayah Jakarta. Di daerah ini, masih banyak dijumpai petani yang
mengandalkan usaha ikan hias maupun ikan konsumsi sebagai mata pencaharian
utama. Apalagi dengan makin sempitnya lahan pertanian, menyebabkan usaha
budidaya dan pembenihan ikan banyak dilakukan di lahan pekarangan.Jenis ikan
hias yang banyak dibudidayakan antara lain Oscar, Tetra, Blackghost, Koki dan
Cupang. Sedangkan untuk jenis ikan konsumsi terdiri dari Bawal Air Tawar,
Gurami, Patin dan Tawes. Saat masih benih, ikan tersebut sangat memerlukan
pakan alami/kutu air.Keberadaan pakan alami sangat diperlukan dalam budidaya
ikan dan pembenihan, karena akan menunjang kelangsungan hidup benih ikan. Pada
saat telur ikan baru menetas maka setelah makanan cadangan habis, benih ikan
membutuhkan pakan yang sesuai dengan ukuran tubuhnya. Selama ini petani ikan
melakukan pemberian pakan ke benih ikan yang baru menetas dengan kuning telur
matang dan susu bubuk. Pemberian pakan seperti ini berakibat kualitas air media
sangat rendah. Disamping air media cepat kotor dan berbau amis, berakibat pula
kematian benih ikan sangat tinggi sampai sekitar 60 – 70%.
Pakan alami Infusoria dapat dibudidayakan dengan
media sayuran, sedangkan pakan alami jenis Moina dan Daphnia dapat dilakukan
dengan menggunakan kotoran hewan kering yang ada di sekitar kita.Kandungan gizi
setiap jenis pakan alami berbeda-beda, namun pada umumnya terdiri dari air,
protein, lemak, serat kasar dan abu. Kandungan gizi pakan alami Moina danDaphnia
dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Kandungan Gizi dan Kegunaan Pakan Alami
1.
Moina sp
Di kalangan petani Moina dikenal dengan nama “kutu
air”. Jenis kutu ini mempunyai bentuk tubuh agak bulat, bergaris tengah antara
0,9 – 1,8 mm dan berwarna kemerahan.Perkembangbiakan Moina dapat dilakukan
melalui dua cara, yaitu secara asexual atau parthenogenesis (melakukan
penetasan telur tanpa dibuahi) dan secara sexual (melakukan penetasan telur
dengan melakukan perkawinan/pembuahan terlebih dahulu). Pada kondisi perairan
yang tidak menguntungkan, individu betina menghasilkan telur istirahat atau
ephipium yang akan segera menetas pada saat kondisi perairan sudah baik
kembali.
Moina mulai menghasilkan anak setelah berumur empat hari dengan jumlah anak selama hidup sekitar 211 ekor. Setiap kali beranak rata-rata berselang 1,25 hari, dengan rata-rata jumlah anak sekali keluar 32 ekor/hari, sedangkan umur hidup Moina adalah sekitar 13 hari.Moina biasa hidup pada perairan yang tercemar bahan organik, seperti pada kolam dan rawa. Pada perairan yang banyak terdapat kayu busuk dan kotoran hewan, Moina akan tumbuh dengan baik pada perairan yang mempunyai kisaran suhu antara 14-30 ° C dan pH antara 6,5 – 9. Jenis makanan yang baik untuk pertumbuhan Moina adalah bakteri. Untuk menangkap mangsa, Moina akan menggerakan alat tambahan pada bagian mulut, yang menyebabkan makanan terbawa bersama aliran air ke dalam mulut.
Moina mulai menghasilkan anak setelah berumur empat hari dengan jumlah anak selama hidup sekitar 211 ekor. Setiap kali beranak rata-rata berselang 1,25 hari, dengan rata-rata jumlah anak sekali keluar 32 ekor/hari, sedangkan umur hidup Moina adalah sekitar 13 hari.Moina biasa hidup pada perairan yang tercemar bahan organik, seperti pada kolam dan rawa. Pada perairan yang banyak terdapat kayu busuk dan kotoran hewan, Moina akan tumbuh dengan baik pada perairan yang mempunyai kisaran suhu antara 14-30 ° C dan pH antara 6,5 – 9. Jenis makanan yang baik untuk pertumbuhan Moina adalah bakteri. Untuk menangkap mangsa, Moina akan menggerakan alat tambahan pada bagian mulut, yang menyebabkan makanan terbawa bersama aliran air ke dalam mulut.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1
Kultur Moina
sp
Wadah untuk kultur moina dan daphnia (kutu air) dapat
berupa bak semen, plastik, fiberglas atau kolam tanah yang telah di
keringkan.Media untuk kultur moina dan daphnia berupa air tawar yang dicampur
potongan jerami sebanyak 0.2 gr/l dan pupuk kandang 0.2 gr/l. Dapat pula
ditambahkan bungkil kedelai dengan jumlah yang sama. Media ini diaerasi selama
2 minggu sampai air berwarna coklat.Bibit moina dan daphnia di tebarkan dengan
kepadatan 30 ekor per liter. Bibit moina dan daphnia ini dapat diperoleh di perairan
atau tempat pembenihan ikan. Jika berhasil, dalam 7 hari moina dan daphnia
dapat dipanen.Agar moina dan daphnia tetap melimpah dalam waktu yang lama,
lakukan pemupukan ulang. Pemupukan dilakukan kira-kira seminggu sekali sebanyak
setengah dari pemupukan pertama.
Tujuan Produksi Pakan Alami :
1. Menyediakan
pakan alami secara massal dan berkesinambungan untuk menunjang usaha pembenihan
ikan ekonomis penting.
2. Meningkatkan
kelangsungan hidup benih ikan melalui pemberian pakan alami hasil.
3. Budidaya
secara massal.
4. Menekan
pengeluaran biaya dan penggunaan tenaga serta waktu dalam penyediaan pakan
alarm.
5. Mencegah
penyebaran bibit penyakit dan parasit yang dibawa pakan dari alam.
A.
Bahan
yang dbutuhkan
Bak beton / kolam budidaya ukuran 2 x 3 meter, dengan
ketinggian 1 meter, pupuk
organik, yaitu kotoran ayam dan pupuk kompos (kebutuhan masing-masing 1-1,5kg/m3
air media) kantong waring
untuk tempat pupuk dan tali pengikat.
B.
Pelaksanaan
1. Isi
bak / kolam budidaya dengan air sampai ketinggian minimal 70 – 80 cm, untuk
menjaga kestabilan suhu media dan menghindarkan Moina maupun Daphnia dari pengaruh
langsung sinar matahari.
2. Siapkan
pupuk kandang, yaitu kotoran ayam dan pupuk kompos dengan dosis masing-masing
sebanyak 1 kg/m3
untuk budidaya Moina, sedangkan pada budidaya Daphnia kotoran ayam 1,5 kg/m3 dan kompos 1 kg/m3.
3. Masukkan
pupuk kandang tersebut ke dalam kantong waring, ikat dan masukkan ke dalam
kolam budidaya.
4. Satu
hari kemudian masukkan bibit Moina 2 gram/m3 atau sekitar 3 – 4 ekor/10 ml dan Daphnia sebanyak 5 gram/m3.
C.
Pemanenan
1.
Moina mulai dipanen pada hari ke-7 sampai hari ke-10
dari pemupukan awal, sedangkan Daphnia pada hari ke-21 dan setelah itu
pemanenan dapat dilakukan setiap hari selama 3 minggu sebanyak 25 gr/m3.
2.
Untuk budidaya Moina pemupukan ulang sebanyak 0,2 dosis
dari pemupukan pertama dapat dilakukan pada hari ke-4 setelah pemupukan awal.
Sedangkan pada budidaya Daphnia, pemupukan ulang dilakukan sebanyak 0,5 dosis
seminggu setelah pemupukan awal.Pada budidaya Moina untuk menjamin penyediaan
pakan alami secara terus menerus diperlukan paling sedikit 3 buah kolam.
3.
Pelaksanaan budidaya kolam ke-2 dimulai pada hari ke
empat dari pelaksanaan budidaya kolam ke-1. Sedangkan budidaya kolam ke-3
dimulai pada hari ke empat setelah pelaksanaan budidaya kolam ke-2 dimulai.
Dengan demikian pemanenan Moina dapat dilakukan setiap hari secara
terus-menerus, mulai hari ke-7 sampai hari ke10, sebanyak 200–400 gr/m3 air.Untuk mendapatkan
Daphnia setiap hari diperlukan 2 buah kolam. Pelaksanaan budidaya kolam ke-2 dilakukan
pada hari ke-20 setelah pelaksanaan budidaya pada kolam ke-1.
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pakan alami adalah organisme hidup baik tumbuhan ataupun hewan yang dapat
dikonsumsi oleh ikan. Pkan almi biasanya adalah oeganisme yang menghuni
perairan seperti rawa, kolam, sungai situ, danau dan lain lain. Pakan alami
makin banyak jenisnya mulai dari plangton, hewan kecil, serangga, larva
serangga, larva ikan dan lain lain. Pakan alami bisa di dapat dengan jalan
budidaya maupun mengangkap di alam. Hasil tangkapan pakan alami dari alam
sangat bergantung denga musim dan kualitasnya sangat beragam. Karena itulah
pakan alami perlu di budidayakan.
Pakan alami sangat dibutuhkan dunia pembenihan karena pakan alami dapat
bergerak aktif dan sehingga mengundang larva ikan untuk memakannya. Pada larva,
setelah kuning telur habis perlu diberikan tambahan pakan supaya larva tetap
mendapat asupan nutrisi. Masalah yang dihadapi adalah larva belum biasa
mendapatkan pakan dan bukaan mulut larva masih sangat kecil. Gerakan yang
dibuat pakan alami (contohnya : inforia, Dapnia, Artemia) akan merangsang larva
memakannya dan ukurannya yang kecil cocok dengan bukaan mulut larva.
Jenis-jenis makanan alami yang dimakan ikan sangat beragam, tergantung pada
jenis ikan dan tingkat umurnya. Beberapa jenis pakan alami yangdibudidayakan
adalah :
a) Chlorella.
b) Tetraselmis.
c) Dunaliella.
d) Diatomae.
e) Spirulina.
f) Brachionus.
g) Artemia.
h) Infusoria.
i)
Kutu Air.
j)
Jentik-jentik Nyamuk.
k)
Cacing Tubifex/CacingRambut.
l)
Ulat Hongkong.
DAFTAR PUSTAKA
Chumaidi
dan Djajadireja, 1982. Kultur Massal Daphnia sp.di Dalam Kolam Dengan
Menggunakan Pupuk Kotoran Ayam. Bull. Pen.PD.1.3(2) : 17 – 20.
Chumaidi
et. al. 1990. Petunjuk Teknis Budidaya Pakan Alami Ikan dan Udang
Puslitbangkan PHP\KAN\PT\12\Rep\1990. Jakarta
Puslitbangkan PHP\KAN\PT\12\Rep\1990. Jakarta
Darti,S.,
Darmanto, dan Adisha. 2000 Laporan Akhir Hasil Pengkajian Budidaya Pakan Alami
untuk Benih Ikan Ekonomis Penting. Instalasi Penelitian dan Pengkajian
Teknologi Pertanian Jakarta
Lingga,
P. dan H. Susanto. 1989. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta Hal. 17-
24.
Suprayitno,
SH. 1986. Kultur Makanan Alami. Direktorat Jendral Perikanan dan
International Development Research Centre. INFIS Manual Seri no.34.35 pp of GiantGouramy Larvae in Chorn Lim (eds) Fish ang feed Technology research inIndonesia- RIFCA. Ministry of Agriculture Indonesia. P. 107 – 112
International Development Research Centre. INFIS Manual Seri no.34.35 pp of GiantGouramy Larvae in Chorn Lim (eds) Fish ang feed Technology research inIndonesia- RIFCA. Ministry of Agriculture Indonesia. P. 107 – 112
Tidak ada komentar:
Posting Komentar